Personalia, Human Resource, dan Human Capital

Penulis:      Bpk. Ariefendra Febriantara
                       (Practitioner & Consultant)
Tanggal:     18 Desember 2024

 

 

Pada jaman saya kecil dulu (kebetulan saya adalah anak tahun 90-an), dilowongan pekerjaan selalu lamaran ditujukan ke bagian Personalia. Tanpa saya mengerti maksud dari Personalia itu apa, saya tidak pernah tertarik untuk masuk ke bagian Personalia, karena sepemahaman saya Personalia itu tidak menantang, dan hanya mengurusi bagian Administrasi.

 

Tapi saat ini, melihat lowongan pekerjaan, sudah sangat berkembang. Lamaran pekerjaan tidak lagi ditujukan ke bagian Personalia, tetapi bermacam-macam nama. Dari Human Resource, sampai dengan nada yang Namanya People and Culture. Pada kesempatan kali ini, saya akan hanya akan membatasi 3 (tiga), dari beberapa nama tersebut, yaitu: Personalia, Human Resource, dan Human Capital beserta perbedaannya.

 

PERSONALIA 

Asal kata Personalia adalah Person atau orang, jadi Personalia adalah suatu bagian dari Perusahaan yang mengurus orang atau karyawan. Adapun fungsi-fungsi yang dimiliki personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Personalia ini lebih berfokus kepada aspek-aspek yang bersifat administrative. 

 

HUMAN RESOURCE

Lalu pada akhir abad 20, Personalia ini berkembang menjadi Human Resource. Perkembangan ini, ditandai dengan lahirnya generasi Baby Boomers yang terdidik dan dipengaruhi oleh gagasan mengenai hak asasi dan aktualisasi diri. Pada masa ini, karyawan dianggap sebagai suatu sumber daya yang bernilai, yang harus dikembangkan dan dimanfaatkan secara maksimal untuk keuntungan Perusahaan.

 

HUMAN CAPITAL

Selanjutnya, Human Resource mulai berubah bentuk dari pemikiran yang sederhana menjadi pemikiran yang strategik. Pekerja berketrampilan mulai dapat menguasai mesin dan keahlian pekerja seperti ini mulai menjadi keunggulan kompetitif bagi Perusahaan. Departemen SDM mulai menahan pekerja yang berpengetahuan tersebut dengan lingkungan kerja yang kondusif, memperluas lingkup pekerjaan, dan mendorong terjadinya inovasi. Perusahaan mulai menghargai karyawan sebagai modal.

 

 

KESIMPULAN :

Dari 3 penjelasan diatas, saya menyimpulkan bahwa Revolusi Industri yang terjadi pada abad 20 mempengaruhi perkembangan SDM, mulai dari personalia, yang mana bersifat administratif dan menilai karyawan sebagai pekerja yang bisa tergantikan, lalu diikuti oleh Human Resource yang menitik beratkan pada pengembangan manusia, dan menilai karyawan sebagai pekerja yang dapat di kembangkan, dan terakhir adalah Human Capital yang menghargai karyawan sebagai modal yang harus dijaga dan lebih fokus kepada hal-hal strategik dari SDM. 

 

Pada prakteknya, masih banyak Industri ataupun Perusahaan yang masih menggunakan konsep Personalia ini, tergantung dari Bisnis, Strategi dan Kematangan Manajemen Perusahaan tersebut. Makin matang sebuah Perusahaan, maka akan semakin maju SDM nya.