Penulis: Bpk. Ariefendra Febriantara
(Practitioner & Consultant)
Tanggal: 11 Desember 2024
Judul diatas beberapa kali saya dengar diucapkan oleh Direktur ataupun Owner Perusahaan. Apakah benar, Human Resource atau biasa disingkat sebagai HR suatu Departemen yang tidak ada gunanya, atau mungkin para petinggi di Perusahaan tersebut yang tidak memahami HR? Masa sih, sekelas Direktur atau Owner tidak paham terkait HR? Di dalam tulisan ini, saya akan mengulas lebih lanjut terkait hal tersebut.
Sebelum lebih jauh saya membahas masalah HR ada baiknya saya menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian dan pemahaman dari HR itu sendiri. Armstrong, 2012 mengatakan HR adalah “Manajemen berdasarkan fakta-fakta yang memungkinkan organisasi mengatasi masalah yang berkaitan dengan sumber daya manusia”. Pendapat lainnya mengatakan “HRM adalah suatu pendekatan yang strategis dan terkoordinasi dalam mengelola individu dan kelompok yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi, yang berperan dalam mencapai sasaran perusahaan secara individu maupun bersama-sama”. (Amstrong dan Baron, 2002). Apabila kita mengkaji lebih lanjut pernyataan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan, pekerjaan HR adalah semua yang berhubungan dengan manusia yang ada di dalam suatu organisasi atau Perusahaan”.
Secara garis besar, sifat dari pekerjaan HR ini, dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu: HR Administratif dan HR Strategic.
HR Administratif :
HR secara Administratif adalah proses pengelolaan dan pemeliharaan data serta dokumen terkait karyawan dalam suatu perusahaan. Adapun fungsi-fungsi dari HR Adminitratif itu sendiri antara lain mencakup pengelolaan absensi, data pribadi, kehadiran, dan penggajian. Tugas pentingnya meliputi rekrutmen, pemeliharaan data, pelatihan serta pengembangan karyawan.
HR Strategic :
Adapun HR Strategic sendiri adalah suatu proses pembuatan suatu strategi HR yang sejalan dengan strategi dan cara Perusahaan meningkatkan keuntungan yang maksimal dengan cara yang efektif dan efisien. Adapun beberapa contoh dari pembuatan strategi tersebut adalah: membuat Struktur Organisasi yang Efisien, pembuatan kebijakan-kebijakan strategis Perusahaan yang mendorong produktivitas karyawan, melakukan Change Management, dan lain sebagainya yang dapat membantu meningkatkan keuntungan Perusahaan.
Dari kedua pemahaman tersebut saya dapat simpulkan bahwa fungsi-fungsi HR yang menghamburkan uang adalah fungsi HR secara Administratif, dan fungsi HR yang bersifat Strategic pastinya akan lebih disukai oleh para petinggi tersebut, karena menghasilkan keuntungan. Apabila kita mau menilai, dari kedua fungsi HR tersebut, mana yang paling penting, kedua fungsi HR tersebut sama pentingnya, dan mendukung satu sama lain. Tetapi sangat di sayangkan, belum banyak Perusahaan yang menjalankan fungsi HR secara Strategic tersebut, hanya menjalankan fungsi-fungsi administratifnya saja.