Foundations in Health & Safety

Penulis:      Bpk. Dippu Rocky Nababan
                        (Consultant, Practitioner & Trainer)
Tanggal:     1 November 2024

 

Bersandar pada sebuah keinginan saya  belasan tahun lalu untuk memahami ‘mahluk’ apa sih sebenarnya Health & Safety, saya mulai untuk mengulasnya dari beberapa referensi dan pengalaman saya. Saya coba membagikan ini kepada anda. Health & Safety, Multi Disiplin Ilmu. Maksudnya adalah di dalam konsep, teori dan penerapannya di lapangan, praktisi Health & Safety (HSE) dapat berasal dari beberapa latar belakang pendidikan yang berbeda. Beberapa teman saya yang sebelumnya adalah seorang perawat sebuah rumah sakit; process engineer perusahaan Engineering & Construction; karyawan bank swasta; seorang satpam; pegawai IT; pengawas konstruksi; karyawan dealer mobil; atau banyak juga teman saya yang memang background sebelumnya adalah lulusan program K3; dengan berbagai alasan mereka memutuskan untuk terjun sebagai seorang HSE professional.   Rata-rata jika saya bertanya alasannya adalah usaha untuk memperbaiki nasib dan rupanya profesi ini cukup menjanjikan ke depannya.

 

Health & Safety merupakan gabungan dari beberapa disiplin, seperti: keteknikan, manajemen, kesehatan, psikologi, hukum, komunikasi ilmu, dan lain-lain. Karena kompleksitasnya, membuat bidang ini menjadi menarik untuk dipelajari. Bayangin saja satu orang diminta untuk menguasai pendekatan beberapa ilmu tersebut, gaji yang diperoleh ya tetap untuk satu orang. Bukan gaji untuk tiga orang dijadikan satu, kata si Sobirin sambil mengelus dada 🙂

 

NEBOSH menambahkan satu elemen penting selain Health & Safety, yaitu terminologi ‘Welfare’ atau kesejahteraan.  Apa toh Welfare ini? Rupanya setiap karyawan juga menginginkan kondisi lebih sehat, lebih happy, lebih bangga atau beruntung bisa bekerja di perusahaan, contoh sederhana, di sebuah proyek konstruksi, karyawan mendapatkan kemudahan fasilitas air minum yang layak dimana air yang akan diminum bisa di set dalam mode: hot, cool atau normal. karyawan juga mendapatkan fasilitas toilet yang bersih dan sehat, ruang makan karyawan bersih dan sehat. Bahkan shelter untuk karyawan beristirahat sementara di lokasi kerja sangat bersih dan sehat. Jika karyawan senang perusahaan seyogyanya akan diuntungkan.

 

 

Ada Moral, Kebutuhan Sosial Masyarakat dan Ekonomi

Apa toh maksudnya kalimat di atas? Gini loh, apabila di tempat kerja banyak terjadi kasus kematian, kecelakaan, banyak karyawan yang sakit, kira-kira bagaimana reputasi perusahaan tersebut? Pandangan dari karyawan? pandangan dari klien? pandangan dari masyarakat?

 

Apa yang kalian amati ketika berkunjung ke sebuah bengkel sederhana di pinggir jalan, bandingkan dengan bengkel resmi kendaraan seperti H**nda, T****a, Su**** (penyebutan merk ditiadakan dulu ya).

 

Atau ketika kalian berkunjung ke sebuah pabrik sepatu tradisional dan modern sekelas N**e, Ree***, A****s? Apa perbedaan yang kalian amati?

 

Suatu ketika di akhir tahun 2009, saya pernah berkunjung ke sebuah galangan kapal di suatu daerah di Balikpapan, Kalimantan Timur. Saat itu saya sedang ditugaskan untuk survey kelayakan galangan kapal untuk kegiatan docking kapal. Saya miris melihat kondisi galangan tersebut. Kendaraan yang kami gunakan untuk masuk ke galangan tersebut harus parkir di dekat tumpukan scrapt besi tua. Kondisi tanah yang becek karena pada saat itu gerimis tentu menjadi tantangan tersendiri untuk tim kami memasuki dockyard area. Kabel las melintang berserakan di lantai, Wadah air minum pekerja yang hampir sama dengan wadah untuk menyimpan chemical, tumpukan life vest usang di tepi dock yard, tumpahan minyak dan oli di tanah, lantai bahkan tercecer di ke air. Suasananya lebih mirip area untuk challenge permainanan ‘benteng Takeshi’ dibanding sebuah tempat kerja. Saya berpikir bagaimana seseorang bisa bekerja dengan aman di tempat ini. Alhasil, faktor Lucky akan menjadi ‘dewa’  di tempat ini. Mudah-mudahan selamat dan cashflow harus terus lancar, pikir si pemilik galangan kapal.

 

Tentunya pengamatan dari segi Health & Safety ya.. tanpa bermaksud untuk membandingkan hal lain di luar konteks penulisan ini. Rupanya karyawan, keluarga, pengusaha, masyarakat dan pemerintah semakin hari semakin mengharapkan kehadiran sebuah standar Health & Safety diterapkan di tempat kerja maupun semua bidang kehidupan.

 

Kita tentu akan lebih tenang jika bekerja atau pun berkunjung ke sebuah perusahaan yang mempunyai standar Health & Safety yang baik, seperti: safe plant and equipment, safe system of work (SSOW), training and supervision, dan pekerja yang berkompeten, ditambah perusahaan itu mempunyai sistem asuransi jaminan yang baik bagi para pekerjanya maupun barang atau jasa yang diberikan untuk kita.

 

Namun rupanya, namanya hidup pasti ada saja tantangannya. Termasuk perusahaan, organisasi, komunitas yang ingin membuat standar Health & Safety yang baik dalam lingkup masing-masing. Tantangannya seperti apa sih?

 

Kompleksitas, setiap perusahaan/organisasi mempunyai kompleksitas proses, struktur organisasi, line of communication yang berbeda-beda. Semakin besar kompleksitas sebuah perusahaan/organisasi tentu akan semakin besar tantangan dalam menyiapkan Health & Safety standar yang baik.


Konflik Kebutuhan – Project Datelines/completion versus Safety Compliances, Safety Budgets versus project budget. Mungkin kita yang sudah berkecimpung di dunia Safety pernah mendapatkan tantangan seperti ini: Si Bos pengennya pekerjaan ini cepat selesai dengan budget minim, Si Pekerja merespon bagaimana mau ‘safety’ kalau diburu-buru kerja seperti ini? Kalo sudah begini, si Safety Officer akan ‘ngedumel’ sendiri dan kalo ga kuat ya numpang titip CV ke teman 🙂
Isu Behavioral – Human errors at work, taking short-cuts, unsafe acts, ignorant of safety compliance, lack of motivation. Katanya peraturan dibuat untuk dilanggar? Katanya manusia tempatnya salah? Katanya sudah biasa melakukan pekerjaan dengan cara seperti ini, toh ga ‘mati-mati’ juga? Katanya ga ada rotan, akar pun jadi? Katanya buat apa kerja bagus toh ga dihargai? Wow, itu serangkaian kalimat yang pernah mampir ke telinga saya dulu, sekarang jarang hehe.. Behavioral Issues adalah tantangan terbesar lapangan di Occupational Health & Safety (menurut saya).

 


Peran Pemerintah dan Lembaga Internasional

Pemerintah dan Lembaga Internasional mempunyai peran dalam membuat sebuah framework, peraturan atau standar yang dapat dipakai oleh organisasi, perusahaan atau komunitas dalam pelaksanaan Health & Safety di tempat masing-masing. Ya tentunya apabila standar Health & Safety telah dibuat, maka kewajiban setiap karyawan, visitor, vendor, klien untuk mematuhi ketentuan tersebut.

 

 

Bagaimana pendapatmu? Mari berbagi..